Selasa, 25 November 2014

MAKALAH CORPUS ALINEUM PADA HIDUNG, KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH



BAB I

PENDAHULUAN

A.            LATAR BELAKANG

1.      HIDUNG
Hidung merupakan salah satu organ pernafasan yang sangat penting. Di dalam hidung terdapat rambut-rambut tang berfungsi untuk menyaringudara agar bersih dan tidak terdapat kotoran atau debu sehinggaparu-paru kita dapat berfungsi sebagaimana mestinya, selain itu hidung juga sebagai indra pembau. Yang sangat membantu dalam membedakan antara bau busuk dan tidak.hidung juga berfungsi dalam pengeluaran ucapan atau saat kita berbicara secara tidak langsung hidung kita juga mengeluarkan suara. Seperti suara –ng,-ny,dll.
2.      BENDA ASING MASUK HIDUNG
Anak-anak kadang-kadang memasukkan biji-bijian kedalam hidung untuk mengambilnya kembali sebaiknya serahkan kepada dokter. Kalau hendak mencoba mengambilnya sendiri pergunakanlah sebatang kawat berujung tumpul yang dibengkokkanserta kail. Dengan hati-hati masukkanlah kail tersebut menyusup sampai benda asing tadi, setelah melampauinya tariklah benda asing tadi berlahan-lahan.
B.     RUMUSAN MASALAH
a.       Apa  yang di maksud dengan corpus alienum?
b.      Apa penyebab dari korpus alienum?
c.       Apa manifestasi klinis korpus alienum?
d.      Apa gejala dari korpus alienum?
e.       Bagaimana penatalaksaan dari korpus alienum?
C.    TUJUAN
a.       Mengetahui pengertian dari corpus alienum
b.      Mengetahui penyebab dari corpus alienum
c.       Mengethui manifestasi corpus alienum
d.      Mengetahui gejala dari corpus alienum
e.       Mengetahui cara penatalaksaan pada corpus alienum


BAB II
PEMBAHASAN

ANATOMI HIDUNG
Hidung terdiri dari hidung bagian luar atau piramid hidung dan rongga hidung. Piramid hidung terdiri dari :
  1. Pangkal hidung (bridge)
  2. Dorsum nasi (dorsum=punggung)
  3. Puncak hidung
  4. Ala nasi (alae=sayap)
  5. Kolumela
  6. Lubang hidung (nares anterior)
Hidung luar dibentuk oleh kulit jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubabang hidung

Kerangka tulang hidung terdiri dari:
a.       Tulang hidung
b.      Prosesus frontatils
c.       Prosesus nasalis

Sedangkan kerangka tulang rawan yang terletak di bagian bawah hidung
1.         Sepasang kartilago nasalis lateralis superior
2.         Sepasang kartilago nasalis lateralis inferior yang di sebut kartilago ala mayor
3.         Beberapa pasang kartilago alar minor
4.         Tepi anterior kartilago septum
Fungsi hidung adalah untuk :
2.      Jalan napas
3.      Alat pengatur kondisi udara (mengatur suhu dan kelembaban udara)
4.      Penyaring udara
5.      Sebagai indra penghidu (penciuman)
6.      Untuk resonansi udara
7.      Membantu proses bicara
8.      Refleks nasal






CORPUS ALIENUM  PADA HIDUNG
      A.    DEFINISI
Corpus alienum adalah benda asing dalam rongga hidung. Umumnya pada anak.
Benda asing = Benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada.
     B.     KLASIFIKASI
Benda asing yang berasal dari luar tubuh disebut benda asing eksogen. Sedangkan yang berasal dari dalam disebut endoggen. Benda asing eksogen biasanyamasuk melalui hidung.tasing eksogen padat dapat berupa  orgnik seperti kacang-kacangan, dan tulang, atau pun zat anorganik seperti paku,jarum,peniti,batu dll.
Benda asing eksogen dapat berupa bendacairyang bersifat iritatif yaitu cairan dengan PH 7,4.
Benda asing berupa secret kental,darah atau bekuan darah,nanah,krusta,cairan amnion, atau mekonium yang dapat masuk ke dalam hidung
     C.    ETIOLOGI

- HIDUP   : -Larva lalat (“myasis nasi”) lintah / pacat.
- MATI     : - Manik – k. barus – busa – setip
– kancing – biji-bijian – daun 
     D.    GEJALA
- Sekret hidung      :    - unilateral.
- berbau atau
-berdarah.

     E.     MANIFESTASI KLINIS

1.      Hidung tersumbat oleh sekret mikropuruulen yang banyak dan berbau busuk di satu sisi rongga hidung kanan atau kiri , tempat benda asing.
2.      Rasa nyeri.
3.      Demam
4.      Epistaksis
5.      Bersih
6.      Edemo
7.      Inflamasi mukosa hidung unilateral dan dapat viserasi.
     F.     PEMERIKSAAN PENUNJANG

Ø  Px radiologi

     G.    GAMBAR
 
      H.    PENATALAKSANAAN
Bentuk benda asing:
d.       PIPIH
Jepit dgn pinset, tarik keluar
e.        BULAT
Masukkan alat pengait benda asing dari tepi bagian atas rongga hidung melewati benda asing,kemudian alat pengait turunkan & tarik keluar.jangan mendorong benda asing ke belakang krn dpt masuk ke laring ketika anak menarik napas waktu menangis.
f.       BINATANG LINTAH
Teteskan dulu air tembakau spy terlepas darimukosa hidung & nasofaring, kmdn jepit dgn cunam & tarik keluar.
g.      BILA ADA INFEKSI : Antibiotika sistemik 5-7 hari
h.      Benda asing dengan permukaan kasar dikeluarkan dengan menggunakan forsep.
i.        Benda asing bulat dan licin , digunakan pengait yang ujungnya tumpul.


ASUHAN KEPERAWATAN
A.    PENGKAJIAN
a.       Anamnesa
1.      Identitas klien
2.      Identitas tanggung jawab
b.      Keluhan utama
1.      Dilihat dari tanda dan gejala
c.       Riwayat trauma
-          Riwayat yang di derita sekarang
d.      Pola kebiasaan
1.      Pola pemeliharaan kesehatan
2.      Pola aktivitas
3.      Pola nutrisi
4.      Pola istirahat tidur
5.      Pola eliminasi
6.      Pola psikososial

e.       Pemeriksaaan fisik
a.       Kesadaran
b.      Vital sign

B.   DIAGNOSA
a.       Gangguan pemenuhan istirahat tidur berhubungan dengan benda asing di hidung
b.         Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan sekunder  akibat  benda asing
c.       Ansietas berhubungan dengan penciuman
d.      Resiko cedera berbubungan dengan gangguan penciuman akibat troma

C.   INTERVENSI

no
Dx
Tujuan dan kriteria hasil
Intervensi
Rasional
1
1
Tujuan: - untuk kebutuhan istirahat tidur terpenuhi
 Kriteria hasil:
- pasien dapat istirahat tidur dengan nyaman
- pasien dapat melakukan mobilisasi dengan bebas

-kaji tingkat nyeri
-bicara dengan klien dan keluarga tentang terapi distraksi
-beri klien kesempatan pada klien untuk istirahat pada siang hari dan waktu tidur pada malam hari.
- membantu menemukan rencana tindakan
-mengurangi nyeri
-mengurangi aktivitas hidung sehingga nyerri berkurang dan kebutuhan istirahat terpenuhi

2
2
Klien dapat menerima perubahan tubuhnya
-britahu klien tentang kondisi dan tujuan dari tindakan yg di lakukan
-britahu klien tentang prognosis penyakit secara jujur dan beritahu pentingnya ketaatan pd mikasi
-libatkan keluarga ato org terdekat klien






;
-pengetahuan akan mengakibatkan kerja sama klien
-meningkatkan penerimaan klien terhadap perubahan yg terjadi
-memberikan keyakinan bahwa klien tidak sendiri dalam menghadapi masalah
3
3
-kecemasan klien berkurang ato hilang
-gunakan pendekatan untuk menerangkan klien saat memberikan informasi
- dorong klien mengekspresikan perasaan tentang kehilangan penciuman
-beritahu klien tentang penyakitnya
-pemecahan masalah sulit untuk org yg cemas
-memberikan kesempatan klien untuk menerima situasi nyata
-mengurangi kecemasan




4
4
-klien tidak mengalami dan dapat menghindari cedera
- batasi aktivitas klien seperti menggerakkan kepela tiba- tiba dan bantu aktivitas klien sesuai kebutuhan
-orientasikan klien terhadap lingkungan sekitar
-memenuhi kebutuhan sehari-hari klien tanpa menyebabkan cedera
-klien mengenal lingkunganya sehingga cedera dapat dihindari




BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Corpus alienum adalah benda asing dalam rongga hidung.
- HIDUP   : -Larva lalat (“myasis nasi”) lintah / pacat.
- MATI     : - Manik – k. barus – busa – setip
– kancing – biji-bijian – daun
Pentalaksanaan:
f.       Mintalah anak meniup melalui hidung sambil anda menutupi lubang yang lain. Kadang-kadang ini dapat mengeluarkan benda tersebut.
g.       Apabila ada benda asing masuk didalam hidung kita harus mengeluarkannya dengan hati-hati. Karena dapat menyebabkan aspirasi, epitaksis, dan trauma jaringan mukosa hidung. Pertama-tama kita yakinkan pasien agar dia tidak merasa sakit dan mau diajak bekerja sama, kemudian kita injeksikan anestesi agar pasien tidak merasa sakit kemudian dengan instrumen penghisap kita mulai menghisap benda asing tersebut dari hidung. Kita bantu dokter untuk meng-Imobilisasikan pasien. Kontrol atau atasi epistaksis[bila terjadi]. Setelah benda asing itu keluar kita jangan lupa mendokumentasikan untuk mendokumentasikan benda yang keluar, obat-obatan yang diberikan, adanya dan jumlah epistaksis.
h.      Untuk lintah teteskan dahulu air tenbakau agar terlepas dari mukosa hidung atau nasofaring kemudian dijepit dengan pinset dan ditarik keluar.




DAFTAR PUSTAKA

Mancini,Mary.E.1994.Prosedur Keperawatan Darurat.Jakarta.Buku Kedokteran
Kartono,Mohamad.1976.Pertolongan Pertama Masuk Hidung. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda